Cara Menghadapi Overthinking dengan Bijak – Pernahkah kamu merasa terjebak dalam pusaran pikiran sendiri, memikirkan sesuatu secara berulang-ulang tanpa solusi yang jelas? Itu adalah tanda kamu sedang mengalami overthinking. Meski semua orang pernah mengalaminya, overthinking yang terus-menerus bisa berdampak buruk pada kesehatan mental, tidur, relasi, hingga produktivitas.
Beruntungnya, overthinking bisa dikelola. Dalam artikel ini, kita akan membahas cara menghadapi overthinking dengan bijak, agar kamu bisa kembali fokus, tenang, dan menjalani hidup secara lebih sadar.
Cara Menghadapi Overthinking dengan Bijak

1. Sadari Bahwa Kamu Sedang Overthinking
Langkah pertama adalah menyadari bahwa kamu sedang berpikir berlebihan. Banyak orang tidak sadar bahwa mereka terjebak dalam pola pikir ini karena terlalu sibuk menganalisis kemungkinan yang belum terjadi.
🧠 Ciri-ciri overthinking:
-
Terus memutar ulang percakapan atau kejadian
-
Menyesali masa lalu atau khawatir berlebihan akan masa depan
-
Sulit mengambil keputusan karena takut salah
-
Sering berkata, “Bagaimana jika…”
✅ Kesadaran adalah langkah awal untuk perubahan.
2. Catat Pikiranmu
Menulis adalah cara efektif untuk mengeluarkan pikiran dari kepala ke kertas. Ini membantu mengurai kekacauan mental dan memberikan jarak emosional dari apa yang kamu pikirkan.
📓 Tips journaling:
-
Tuliskan apa yang kamu pikirkan tanpa filter
-
Jangan menilai atau mengoreksi—biarkan mengalir
-
Tanyakan: “Apakah ini fakta, atau hanya asumsi?”
Dengan menulis, kamu memberi ruang bagi dirimu untuk mengamati pikiran secara objektif.
3. Fokus pada Apa yang Bisa Dikendalikan
Salah satu pemicu overthinking adalah mencoba mengontrol hal-hal di luar kendali, seperti opini orang lain atau hasil masa depan. Belajarlah untuk membatasi energi hanya pada hal yang kamu bisa kendalikan.
✅ Latihan sederhana:
-
Buat dua kolom: dalam kendali & di luar kendali
-
Fokuskan waktu dan tenaga hanya pada kolom pertama
4. Gunakan Teknik Grounding
Grounding membantu menarik perhatianmu dari pikiran yang berputar ke dunia nyata saat ini.
🌿 Contoh teknik grounding 5-4-3-2-1:
-
5 hal yang bisa kamu lihat
-
4 hal yang bisa kamu sentuh
-
3 hal yang bisa kamu dengar
-
2 hal yang bisa kamu cium
-
1 hal yang bisa kamu rasakan
Ini sangat berguna saat pikiranmu mulai terasa tak terkendali.
5. Latih Pernafasan dan Mindfulness
Latihan pernapasan dan meditasi membantu menenangkan sistem saraf, menurunkan kecemasan, dan membawa fokus ke saat ini.
🧘♂️ Teknik napas sederhana:
-
Tarik napas 4 detik
-
Tahan 4 detik
-
Buang napas 4 detik
-
Ulangi 4–6 kali
Atau gunakan aplikasi seperti Headspace, Insight Timer, atau Tide untuk panduan meditasi singkat.
6. Batasi Waktu untuk “Memikirkan”
Daripada membiarkan overthinking menguasaimu sepanjang hari, cobalah mengalokasikan waktu khusus untuk berpikir secara sadar.
🕐 Teknik “waktu khawatir”:
-
Tetapkan waktu 15 menit di hari itu untuk “memikirkan semuanya”
-
Di luar waktu itu, latih diri untuk berkata, “Nanti saja”
Dengan ini, kamu melatih otakmu untuk tidak terus aktif sepanjang waktu.
7. Ubah Pertanyaan dari “Kenapa” menjadi “Apa”
“Kenapa aku gagal?” bisa membuatmu terjebak dalam penyesalan. Sebaliknya, “Apa yang bisa aku pelajari?” membuka ruang solusi.
🔁 Contoh pengalihan:
-
❌ “Kenapa aku seperti ini?”
-
✅ “Apa langkah kecil yang bisa aku ambil sekarang?”
Pertanyaan “apa” bersifat progresif dan solutif, bukan hanya analitis.
8. Jauhi Pemicu Overthinking
Beberapa kebiasaan atau lingkungan memperburuk kecenderungan berpikir berlebihan.
🚫 Hindari:
-
Scroll media sosial tanpa arah
-
Membandingkan diri dengan orang lain
-
Lingkungan toksik yang memicu rasa tidak aman
-
Kurang tidur dan pola makan buruk
Alihkan perhatian pada hal-hal yang menenangkan dan memberi energi positif.
9. Lakukan Aktivitas Fisik
Olahraga ringan terbukti menurunkan hormon stres (kortisol) dan meningkatkan mood. Ini juga membantu mengalihkan perhatian dari pikiran negatif.
🏃♀️ Rekomendasi:
-
Jalan kaki 15–30 menit
-
Yoga atau peregangan
-
Lari santai atau bersepeda
Bergerak secara fisik membantu “menguras” energi mental yang berlebihan.
10. Konsultasi dengan Profesional Jika Diperlukan
Jika overthinking mengganggu kehidupan sehari-hari, tidur, atau relasi sosial, tak ada salahnya berkonsultasi dengan psikolog atau konselor profesional.
✅ Terapi kognitif-perilaku (CBT) sangat efektif membantu mengelola overthinking.
Kesimpulan
Menghadapi overthinking dengan bijak bukan berarti menghilangkan pikiran negatif sepenuhnya, tapi belajar mengelolanya dengan sadar dan sehat. Dengan mengenali pola pikir, mengarahkan fokus pada hal yang dapat dikendalikan, serta melibatkan tubuh dan napas dalam proses, kamu bisa mendapatkan kembali kendali atas pikiranmu.
Overthinking bisa dikalahkan — bukan dengan melawannya, tapi dengan memahaminya.